Shazam! Superhero 'Paling Kocak' Dari DC Universe

I'm back! Setelah hiatus cukup lama karena 'me time' dengan kerjaan, akhirnya gue putuskan untuk nulis lagi. Kangeeennn banget buat nulis di blog ini. Ok, here we go guys, kali ini gue bakalan sedikit review tentang film Shazam! yang baru gue tonton hari ini. Apakah film nya bagus? well, here it is!

First thing yang mau gue bilang dari film Shazam adalah 'Bravooo', dua jempol deh buat David F. Sandberg dan team Warner Bros yang udah sukses membawa Shazam dalam versi live action dengan sangat matang, jenius, keren, kocak, dan tentu saja menghibur. Cerita film Shazam memang sama seperti film superhero pada umumnya, dibuka dengan origin story gimana caranya Billy Batson jadi superhero, melawan penjahat, dan ditutup dengan kemenangan sang pahlawan super.

But, jika dibandingkan dengan origin story film superhero pada umumnya, Shazam cukup unik dikarenakan kita bisa melihat struggle nya anak kecil umur 15 tahun yang tiba-tiba bisa bertransformasi menjadi orang dewasa hanya dengan mengucapkan nama Shazam saja. Dari penyajian cerita memang tidak terlalu istimewa, namun saya sebagai penonton sangat enjoy dan menikmati setiap detik menonton film ini, karena untuk ukuran film superhero Shazam punya segudang kisah dan semuanya berfokus pada pentingnya keluarga dengan nuansa superhero yang kental.

Jika dibandingkan dengan film superhero baik DC maupun Marvel, Shazam tentu saja berpotensi menjadi film dengan kesuksesan yang sangat besar. Mari ambil fakta dari rating Rotten tomatoes yang mengganjar film ini dengan score 97%, angka yang cukup tinggi untuk ukuran superhero DC, karena jika melihat kebelakang, studio yang satu ini hanya beberapa film saja yang mampu menaklukan Rotten tomatoes. Lihat sebagai contoh Aquaman, yang harus babak belur dengan ganjaran score 60% padahal visual dari film ini sangatlah luar biasa. So, dengan pencapaian ini, Shazam terbukti mampu bersaing dengan film lainnya khususnya rivalnya, Marvel Studios.

Kembali ke filmnya, jika perlu diapresiasi dari film Shazam adalah pemilhan cast yang sangatlah tepat. Asher Angel (eheemm.. handsome) sangat pas untuk memerankan sosok Billy Batson, seorang bocah yang sering berpindah-pindah tempat tinggal dan menjadi anak asuh. Zachary Levy (dude.. he's awesome) merupakan pusat dari semua cerita di film ini. Doi sukses banget bawa nuansa cerah ke film DC dengan segala tingkah laku nya yang pastinya membuat orang terbahak-bahak. And yes, he's the perfect guys for playing this role.

Jika Captain Marvel punya Goose sebagai scene stealer yang selalu mencuri perhatian selama film berlangsung, Shazam punya Freedy, teman baik Billy Batson yang sukses diperankan oleh Jack Dylan Grazer. Bawel nya Freddy dan nerd nya doi akan dunia superhero menjadi cerita yang fresh dan keseruan tersendiri dalam film ini. Untuk villian, Mark Strong cukup baik dalam memerankan Docter Sivana. Yang cukup seru dari villian kali ini adalah dia memiliki scene yang cukup banyak (dimana scene pembuka dari film ini merupakan kisah awal dari Doctor Sivana sendiri) dan story dia pun dipaparkan dengan sangat detail tanpa menghilangkan cerita origin dari Shazam sebagai cerita utama.

Overall, nilai 90 (versi gue) sangat pantas didapatkan oleh film Shazam. Banyak scene seru dan lucu dari film ini yang membuat gue ketawa, khususnya scene pemanggilan nama yang melibatkan semua teman-teman Billy. Namun, bukan hanya itu saja, film ini juga sukses membuat kami sebagai pentonton terdiam sesaat dengan heart breaking moment yang bagi beberapa orang mungkin sangat menyentuh, khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak.

So, sudah saatnya DC merasa PeDe dengan karya-karya superhero nya, karena jika di handle dengan baik, maka karakter yang kurang populer seperti Shazam ini bisa menjadi tontonan menghibur bagi para pecinta superhero. Lu udah nonton? yuk sharing tentang film nya di kolom komentar! Dan jangan lupa, buat lu yang belum menonton, Shazam punya dua scene after credit yang sayang jika dilewatkan.